Senin, 14 Maret 2011

H-26: IMUNISASI TT, DONE!!

Yaayy, kalau bukan karena ITU harus ya.

Kalau bukan karena ITU jadi salah satu persyaratan yang diminta KUA.

Kalau, dan kalau ITU bukan untuk kebaikan saya juga, nggaaaaaakk akan mau saya datang ke puskesmas trus DISUNTIK buat imunisasi TT..

-____-"

Yes, sodara-sodara... Saya takut sama yang namanya jarum suntik. Boro-boro sanggup ngebayangin itu jarum nusuk-nusuk kulit. Liatnya aja udah gemetaran, keluar keringet dingin. Hiks...

Modal nekad pokoknya mah, ditemenin Ibu. Haha, Ibu sampe bolos ngajar gara-gara nganter saya.. :p

Sebelumnya sempet ada yang bilang kalo suntik TT nih bagian dari KB terselubung. Tapi namanya rumor ya, belum tentu benar. Cuma saya masih nggak ngerti aja, kenapa coba capeng perempuan yang harus disuntik TT? Kenapa capeng laki ngga?

Searching, searching, dapet lah jawabannya dari sini. Hehe, ni saya comot ya kutipan langsungnya..

“Sebenarnya imunisasi TT perlu dilakukan oleh wanita sebelum menikah terutama untuk ibu hamil, karena Imunisasi TT atau Toksoid Tetanus dapat memberikan kekebalan tubuh pada ibu hamil agar janin terhindar dariTetanus Neonatarum.

Tetanus neonatarum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di sebagian besar Negara berkembang dimana cakupan pelayanan kesehatanantenatal dan imunisasai TT kepada ibu hamil masih rendah. Namun selama 5 tahun terakhir insiden tetanus neonatarumini menurun drastis karena pemberian imunisasi TT ibu hamil.

Sebagian besar bayi yang terkena tetanus biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT dan persalinan yang dilakukan kurang steril. Penyakit ini muncul biasanya disebabkan oleh masuknya spora tetanus melalui punting tali pusat yang dipotong dengan alat yang tidak steril maupun tali pusat yang dibalut dengan pembalut yang tidak steril atau karena diberi ramuan-ramuan yang terkontaminasi oleh spora tetanus.

Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2 dilakukan sebulan setelah TT1 (dapat memberikan perlindungan selama tiga tahun). Tahap berikutnya adalah TT3, dilakukan enam bulan setelah TT2 (perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu tahun setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah TT4 (perlindungan 25 tahun). Untuk ibu hamil minimal harus sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. Karena imunisasi 1 kali belum dapat memberikan kekebalan pada bayi yang baru lahir terhadap penyakit tetanus, sehingga bayi umur kurang dari 1 bulan bisa terkena tetanus melalui luka tali pusat.

Sangkaan bahwa vaksin TT tak ubahnya alat kontrasepsi terselubung yang membuat perempuan terlambat hamil adalah tidak benar. Vaksin TT bukanlah alat KB terselubung seperti yang diduga oleh banyak orang. Rumor ini sudah beredar sejak lama sekali. Tapi pada kenyataannya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia tetap tinggi sampai sekarang. Logikanya, jika vaksin TT merupakan KB terselubung dari pemerintah, pastilah pertumbuhan penduduk di Indonesia tidak akan secepat ini. Jadi sebaiknya jangan ragu untuk melaksanakan program pemerintah untuk imunisasi TT, demi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.”

[Dr. Diyah Ika Murianto] sumber http://www.suaramerdeka.com/

Sempet rada-rada meriang abis disuntik. Tapi bisa jadi itu karena sugesti aja. Yang pasti mah bekas disuntiknya kerasa pegel banget. Heu, heu..

Pokoknya dengan keluarnya surat keterangan telah diimunisasi TT, lengkaplah semua persyaratan administrasi untuk daftar ke KUA. NA punya Aa juga udah nyampe Tasik. Yippiiee.. Alhamdulillah.. Ngurus-ngurus selebihnya mah saya serahkan sama Papap aja.. hihihhihiii... :D

1 komentar:

training outbound di malang mengatakan...

kunjungan ..
salam sukses selalu ..:)