Rabu, 16 Februari 2011

PUTRI DONGENG

Umur saya 22 tahun, dan saya suka dongeng... :)

Bahkan saya pernah nulis cerita fiksi yang tokoh utamanya juga gila dongeng, just like me.. hehe.. ini beberapa paragraf dari bab pertama calon novel saya, yang entah kenapa nggak selesai-selesai, hehehee.. :p

Sejak kecil Maia tergila-gila pada dongeng. “Kalo udah besar nanti Maia mau jadi putri kayak di dongeng-dongeng, terus hidup bahagia untuk selamanya” adalah kalimat sakral untuk Maia kecil. Seperti mantra yang secara ajaib membuatnya tetap optimis bahwa setiap cerita selalu berakhir happily ever after. Terutama setelah kecelakaan pesawat merenggut kedua orangtuanya. Maia masih berumur enam tahun saat itu.
Napasnya melambat dan mendadak terasa berat. Dari semua dongeng yang Mama ceritakan padanya, hanya satu yang ia benci setengah mati. Sophie dan Empat Ksatria. Cerita tentang seorang gadis yang dicintai oleh empat ksatria Langit, Awan, Angin, dan Hujan. Dalam cerita itu, tak ada satupun yang mau mengalah. Keempat ksatria menggunakan setiap kelebihan yang mereka miliki untuk mendapatkan hati Sophie.
Maia membenci dongeng itu karena tak ada happy ending di dalamnya. Siapapun penulisnya, ia pasti lupa kalau anak-anak selalu menginginkan dongeng yang berakhir indah. Agar mereka bisa tidur nyenyak dan bermimpi menjadi putri seperti dalam dongeng yang mereka baca. Begitu juga dengan Maia.

Daaaan... setelah pencarian berabad lamanya (lebaaayyyyy parah, hehe), akhirnya saya menemukan link website yang isinya full tentang dongeng. Nggak full banget sih, tapi buanyakk banget dongeng anak-anak dunia yang ditulis ulang di sana. Ada Peter Pan, Little Mermaid, Snow White, Beauty and The Beast, dll.

Uhuuyy, berasa 'surga' dongeng lah buat saya mah.. hehehehee...

klik di sini kalo pengen liat tampilan website-nya :)

1 komentar:

Arif Fitra Kurniawan mengatakan...

saya juga mencintai dongeng: dongeng puisi....


salam sastra ^___^