oleh Dicky G. Sutadiredja
kami bangun rumah tempat bercinta
dengan dinding angin
biar usapan mentari
meresapi jantung ubun-ubun otak kami
atapnya sengaja ditutupi senyuman
agar para malaikat lebih sering
menyapa
tiap ruang disekati dinding kasih
tempat anak-anak tumbuh
menjadi Cahaya Tuhan
ada ruang keluarga dihampari
tikar kebersamaan
tempat merajut benang belas-asih
sedang untuk Tuhan
kami sediakan tempat sederhana dan luas
di hati, pikiran dan jiwa
pada setiap tarikan napas
kota angan-angan, 021103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar