Sabtu, 12 Februari 2011

H-56: SERBA PAKET

56 days to the "day".

Such a crazy, rush, and tiring weeks lately.

Exhausting, but it was also fun somehow. Weird, huh? :D

Kali ini 'sasaran tembak' saya adalah vendor untuk dekorasi gedung, tata rias pengantin, dan acara resepsi. Saya emang agak rewel soal pakaian dan rias pengantin, jadi saya ikutan hunting vendor bareng Bi Emil (adik Ibu) supaya bisa liat sendiri sampel produk yang mereka tawarkan. Hehe..

Oh bukaaan.. Saya bukan pengen serba 'wah' atau serba mahal. Cuma pengen yang pas. Enak dipakai, enak dilihat, dan enak di kantong a.k.a nggak over budget.

First thing first, saya baru ngeh kalo tiap vendor selalu menawarkan sistem paket. Mereka juga biasanya punya partner kerja sendiri, yang dirasa cocok dan sudah biasa diajak kerjasama. Misal, kita pesan dekorasi ke vendor X, maka dia akan secara otomatis menawarkan paket. Bisa jadi ditambah kursi, tenda, pelaminan, bahkan catering. *Klien diberi harga agak miring kalau ngambil paket..

Dan terakhir, vendor X ini juga bakal menawarkan vendor tata rias pengantin yang biasa bekerja sama dengan mereka. Atau sebaliknya, vendor rias yang menawarkan vendor X. Intinya yaa, mutual relationship. Tinggal kita yang pinter2 milih, mau ngambil paket atau satuan? Kalaupun milih paket, mau ngambil paket yang mana? :)

Untuk rias pengantin, saya lebih percaya hasil yang saya liat langsung daripada sekadar foto sampel make up. Makanya saya sering merhatiin make up yang dipake pengantin2 lain tiap kali ke kondangan. Siapa tau bisa jadi referensi kalo saya nikah.. :D

Itulah alasan saya akhirnya milih vendor dari Bandung. Kebetulan vendor rias pengantin yang bikin saya jatuh hati emang berdomisili di Bandung. Saya juga survei beberapa vendor yang ada di Tasik, tapi sayangnya nggak nemu yang sreg, baik dari segi kualitas maupun harga.

Dag-dig-dug sih pas laporan ke Ibu dan Bi Em soal calon-calon vendor rias. Khawatir Ibu nggak setuju untuk ngambil penata rias dari luar kota. Syukurlah Bu Dessy, pemilik vendor tadi, punya penawaran paket yang oke dan harga bersahabat. Jadi Ibu dan Bi Emil nggak terlalu keberatan sekalipun tetep harus nyediain kamar buat nginep kru Bu Dessy pas H-1 nanti.

Soal dekorasi, saya juga sempat was-was. Graha yang berbentuk aula semi outdoor bikin saya, Ibu, dan Bi Em harus berpikir ekstra soal dekorasinya, terutama soal pemasangan plafon VIP buat nutup atap. Paling sedikit harus dipasang tiga umpak plafon VIP untuk atap graha yang lumayan gede. Dan setelah survei ke beberapa vendor di Tasik, harganya selangit. Heu, heu..

Pas survei di Bandung, harga plafon VIP lebih melangit lagi. Hahahaa..

Sempat kepikiran untuk pasrah. Ya udahlaah, kita cari aja alternatif dekorasi lain untuk atap graha. Atau kalo mentok, yowes terserah tukang dekor aja mau diapain tu atapnya. -___-"

Tapi lagi-lagi, syukurlah Bu Dessy luar biasa bersahabat. Paketnya komplit, plit, plit... Urusan plafon VIP jadi masuk list plus-plus dalam paket yang saya ambil. Dan alhamdulillah, setelah bolak-balik Bandung-Tasik, nego harga dibantu Mamah Kopo dan Aa Denden, terus konsultasi dengan Ibu dan Bi Em... akhirnya kemarin saya dan Bu Dessy mencapai kata 'sepakat'. *horaaayy.. \m/

Wew, post kali ini panjang banget ya? Hehe. Mana nggak pake foto pula. :p

Cerita soal catering dan lainnya nanti aja kali yaa.. Saya juga lagi nyatet-nyatet beberapa hal penting tapi seringkali dilupakan capeng. Apalagi kalo capengnya rada ceroboh dan pelupa kayak saya, heu. Nanti deh saya posting di sini.


Wait for it yaa, dear bride and groom.. :D

Next stop: desain pakaian pengantin, catering, desain undangan, acara adat, foto prawed. Teruusss.. oh, survei lokasi graha buat Bu Dessy dan tim dekorasi. Cek them out, later.. :)

Tidak ada komentar: